Sunday 25 October 2015

Gereja yang terbakar

Beberapa waktu ini mulai lagi marak berita pembakaran gedung gereja. Walau sebenarnya semenjak lama sudah ribuan gereja dibakar di Indonesia.

Sungguh menyedihkan bagi kita yang merasa bagian dari bangsa kita Indonesia namun diperlakukan bagai orang asing oleh kelompok-kelompok orang yang tidak bermoral namun bersembunyi dibalik jubah agama.

Kejadian terburuk adalah Situbondo dulu ketika gereja dan umat dibakar, bahkan sampai meraja lela ke daerah-daerah terpencil di Maluku. Melihat wilayah kepulauan Indonesia, kita paham bahwa tidak mungkin terjadi tanpa ada pelaku yang bergerak melakukan hal tersebut.

Terlepas apakah itu perbuatan provokator, permainan politik, atau tindakan gejolak sosial. Intinya adalah Iblis sedang bekerja giat untuk itu, karena tak ada satu tidakan biadab dan kejam itu mewakili sifat-sifat Allah. Apalagi sifat-sifat yang digambarkan Kristus pada salib.

Pemerintah juga tampak tak berdaya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Malah semakin mengotak-ngotakkan masyarakat dengan membuat keputusan pendirian rumah ibadat, tak tanggung-tanggung 3 orang menteri duduk menyusun peraturan yang sepihak ini, yang memastikan minoritas sebagai minoritas dan mayoritas boleh semena-mena. Jadi apa yang bisa diharapkan lagi selain pada Tuhan saja?

Namun penulis melihat hal-hal positif dari kondisi ini. Yang pertama dan utama, saat kita baca Alkitab, kita makin diyakinkan karena berita Alkitab terbukti benar melalui peristiwa-peristiwa ini. Semua perkataan Yesus dalam Injil tentang zaman akhir tergenapi.

Kita semakin perlu membaca, berkonsultasi dan mencari aksi yang benar yang Alkitab sampaikan sehingga kita bisa bertahan sampai kesudahannya.

Beberapa ayat soal pembakaran gedung gereja yang penting untuk kita renungkan, semoga dapat memberi pencerahan, sebagai berikut:

1. Pastikan hatimu milik Kristus. Tak ada yang bisa dipertahankan di dunia ini.

Matius 6:21  Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

2. Jangan bertahan pada hal-hal lahiriah seperti gedung gereja sebagai identitas maupun alat ibadah.

Markus 13:2  Lalu Yesus berkata kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan."

3. Orang "dunia" memang tidak cocok dengan/terhadap orang "sorgawi", orang dunia pemarah, pembenci, penganiaya dan sebagainya. Tinggalkan kota yang menganiayamu, pindah sajalah, inipun salah satu solusi Alkitabiah.

Matius 10:22-23  Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.

4. Jangan takut. Takut itu cuma layak untuk Tuhan.

Matius 10:28-29  Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.  Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.

5. Gereja itu benda hidup bukan benda mati, dimana kita berada di situ gereja ada, dan fungsinya hanya satu: memberitakan kabar baik yaitu Yesus Kristus satu-satunya jalan penebusan dosa dan keselamatan kekal dan Dia sangat mengasihi anda.

Matius 28:19-20  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Semakin dihambat semakin merambat. Demikianlah sejak dahulu Gereja bertumbuh. Saat Kristen mula-mula berdiri, semua fokus di Yerusalem. Kemudian penganiayaan terjadi, bahkan kaisar Nero membuat orang-orang Kristen menjadi tontonan adu hewan buas atau gladiator, bahkan ada yang dibakar sebagai penerang kota, banyak dipancung dan disalib. Maka tersebarlah orang-orang percaya ke Yudea, lalu makin jauh ke Samaria, terus ke Eropa, dan terus sampai ke ujung-ujung bumi termasuk Indonesia yang kita cintai ini.

Kiranya Tuhan Yesus memberikan penghiburan dan hikmat bagi kita dan saudara-saudara seiman yang sedang dalam penganiayaan. Amin.