Thursday 2 June 2016

GARAM DAN TERANG

Matius 5:13-14 
"Kamu adalah garam dunia. Jika GARAM itu menjadi tawar, dengan apakah ia di-ASIN-kan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah TERANG dunia. Kota yang terletak di atas gunung TIDAK MUNGKIN TERSEMBUNYI."

2 komponen yang tak bisa tersembunyi adalah garam dan terang.

Rasa manis bisa oleh berbagai zat, ada manis tebu, ada manis madu, bahkan ada yang sintesis, demikian juga rasa asam, banyak macam bahan yang membuat rasa asam. Tetapi asin? Hanya GARAM. Bahkan keringat yang berasa asinpun dikatakan mengandung garam. Garam juga menjadi bumbu utama dalam masakan, tanpa garam masakan tidak berasa. Garam dipakai juga sebagai pengawet. Garam hanya berguna jika masih asin. Jika tidak asin lagi, garam tidak akan dikenali sebagai garam.

Demikian juga TERANG, apapun sumbernya, dimanapun letaknya, terang adalah sesuatu yang menerangi. Terang mendominasi dan melenyapkan kegelapan disekitarnya. Kemana dia pergi, terang menguasai, merubah pandangan orang, menjadi arah dan tujuan bagi yang tersesat di belantara kehidupan ini.

Tatkala Kristus berkata orang Kristen sebagai garam dan terang, itu benar-benar pilihan kata yang penuh makna. Bagaimana Dia menciptakan ulang kita dari hati ke luar untuk menjadi orang-orang yang menggarami dan menerangi dunia ini.

Orang Kristen harus menjadi cita rasa bagi sekitarnya. Tak bisa tersembunyi melainkan selalu akan terlihat. Bahkan menjadi pancaran suar bagi yang tersesat. Amin. -md